Senin, 12 November 2012

Jurnal Skripsi Ellynda



PENGARUH PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT.HOTEL SOFYAN Tbk

Ellynda Kusrini
Jurusan Akuntansi Universitas Satya Negara Indonesia

ABSTRAK
Kas sebagai salah satu aktiva yang ada di perusahaan seringkali menjadi sasaran penyalahgunaan. Hal tersebut dikarenakan sifat kas yang mudah dipindahtangankan dan sangat likuid. Untuk tidak terjadi penyelewengan terhadap penggunaan kas di perusahaan, maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu manajemen perusahaan yaitu pengendalian intern kas.
Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan audit internal dengan pengendalian intern kas pada PT.Hotel Sofyan Tbk. Penelitian ini menggunakan metode survei . Data yang digunakan diperoleh dari jawaban kuesioner yang telah dibagikan kepada karyawan pada PT.Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di daerah jakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling yang berjumlah 30 orang.
Analisis statistik menggunakan analisis korelasi rank spearman . Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi adalah 0,78 (positif) dan kategori ini termasuk pada kategori kuat. Jadi, terdapat hubungan yang kuat antara audit internal dengan pengendalian intern kas.
Berdasarkan uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan audit internal dengan pengendalian intern kas mempunyai hubungan positif dengan pengendalian intern kas. Berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Besarnya pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata kunci : Audit Internal, Pengendalian Intern Kas, Audit Internal dan pengendalian intern kas.




PENDAHULUAN
Pengendalian intern merupakan alat bantu yang diharapkan dapat membantu manajemen menjaga harta milik perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data akurat, meningkatkan efisiensi operasi dan ketaatan atas kebijakan yang telah ditetapkan. Pengendalian intern ini sangat diperlukan dalam segala bidang yang ada di dalam perusahaan, terutama pengendalian intern atas harta yang paling rawan dalam perusahaan yaitu kas. Seperti diketahui kas sangat penting karena berpotensi terjadinya kecurangan, selain itu juga pengendalian intern kas pada suatu perusahaan dapat terjadi kesalahan meliputi orang-orang yang tergabung dan bertanggungjawab atas keluar atau masuknya kas yang umumnya ditandai dengan pemisahan wewenang pada bagian keuangan, selain itu juga bagian keuangan tersebut bertanggungjawab atas keakuratan data-data akuntansi yang ada seperti dokumen-dokumen yang menyangkut penerimaan atau pengeluaran kas, serta mentaati kebijakan manajemen perusahaan yang bertujuan mendorong efisiensi perusahaan.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian intern, maka salah satu unsur yang paling penting adalah adanya bagian dalam perusahaan yang bertugas untuk menilai kelayakan dan efektivitas pengendalian intern yang ada dan bertugas untuk menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan oleh perusahaan, bagian ini disebut Audit Internal.
Audit internal bertugas untuk menunjang pengendalian intern kas. Audit internal ini merupakan suatu profesi penilaian yang sifatnya independen dan objektif yang berada dalam suatu organisasi untuk memeriksa pembukuan, keuangan, dan operasional lainnya sebagai pemberi jasa kepada manajemen. Auditor internal wajib memberikan laporan hasil penilaian kepada manajemen atau pimpinan perusahaan, berupa penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan yang memberikan pendapat dan rekomendasi yang dijadikan dasar dalam membantu pengambilan keputusan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tidak efektifnya pengendalian intern kas yang telah dijalankan, menandakan kurangnya peran dari audit internal yang ada di perusahaan. Adanya pemeriksaan tidak menghilangkan adanya penyimpangan yang terjadi. Dengan audit internal seharusnya tidak ada penyelewengan atau penyimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, perlu diciptakan pengendalian intern atas kas yang baik. Dari masalah tersebut dapat diatasi setelah adanya proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa yang independen dan objektif, disinilah peran dari audit internal yang dapat membantu pengendalian intern, sehingga efektifitas pengendalian intern akan berjalan dengan baik apabila adanya audit internal yang baik. Untuk menunjang tujuan perusahaan, penerapan struktur pengendalian intern terhadap kas harus benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Dari paparan di atas penelitian ini diarahkan pada :
a.       Apakah pelaksanaan audit internal berpengaruh terhadap pengendalian intern kas di PT. Hotel Sofyan Tbk ?
Tujuan penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas di PT. Hotel Sofyan Tbk.

LANDASAN TEORITIS

A.    Pengertian Audit Internal
Untuk mendukung penelitian ini maka penulis melengkapi dengan tinjauan pustaka.
Definisi Audit Internal menurut Boards of Directors Institute of Internal Auditors (IIA) yang dikutip oleh Akmal (2009:12), yaitu :
Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. Its help an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disclipned approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
Terjemahan dari definisi di atas adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan intern adalah aktivitas pengujian yang memberikan keandalan/jaminan yang independen, objektif, dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan terhadap operasi organisasi. Aktivitas tersebut membantu dalam mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internal audit mempunyai peranan penting dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja manajemen. Audit terhadap kinerja manajemen diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang diaplikasikan oleh pihak manajemen dalam mengelola kegiatan atau program perusahaan, sehingga akan terjadi peningkatan dan perbaikan manajemen.
B.     Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal
Auditor internal harus melaksanakan kegiatan pemeriksaan untuk memperoleh berbagai informasi yang mendukung kegiatan pemeriksaan. Empat langkah kerja pelaksanaan audit internal menurut Hiro Tugiman (2006:53-78) yaitu:
a.               Perencanaan pemeriksaan
b.      Pengujian dan pengevaluasian informasi, pemeriksaan internal haruslah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hail pemeriksaan.
c.     Penyampaian hasil pemeriksaan, pemeriksa internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
d.      Tindak lanjut hasil pemeriksaan


C.    Pengertian Kas
Kas merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan karena keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap transaksi berawal dan berakhir dengan kas, serta mengingat peranannya sebagai alat tukar dan dasar pengukuran, perhitungan bagi unsur-unsur lainnya.
Pengertian kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:13) adalah sebagai berikut :
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk pula dalam kas adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commemorative coin, emas batangan dan mata uang emas serta valuta asing yang sudah tidak berlaku.
Unsur Pengendalian Intern sistem penerimaan kas dari penjualan tunai :
1)      Organisasi
-          Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
-          Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
-          Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman dan fungsi akuntansi.
2)      Sistem Otorisasi dan prosedur pencatatan
-          Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
-          Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register pada faktur tersebut.
-          Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.
-          Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai.
3)      Praktik yang sehat
-          Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan
-          Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya
-          Perhitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

Unsur pengendalian intern sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang dengan :
1)      Organisasi
-          Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
-          Transaksi penerimaan kas harus tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kas sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari yang lain.
2)      Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
-          Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
-          Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
-          Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
3)      Praktik yang sehat
-          Melakukan pengecekkan jumlah fisik kas yang ada ditangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
-          Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

D.    Hubungan Pelaksanaan Audit Internal dengan Pengendalian Intern Kas

Pada umumnya perusahaan yang telah maju, telah menyelenggarakan staf pemeriksaan intern secara ideal, pengendalian intern harus ada dan dilaksanakan dengan baik, selalu dimonitor dan diawasi serta disesuaikan dengan kemajuan dan keadaan perusahaan saat itu.
Mengingat keberadaan kas dalam perusahaan sangat vital sebagai sumber operasi normal pembiayaan perusahaan, maka perhatian utama internal audit atas kas adalah ketepatan, keabsahan, kelengkapan, akurasi pencatatan pengklasifikasian atas transaksi kas, karena disini akan didapatkan gambaran tentang kondisi penerimaan dan pengeluaran kas yang ada, sehingga memudahkan dalam usaha pencapaian tujuan. Internal audit atas kas tersebut yaitu untuk memberikan analisa-analisa, dan rekombinasi-rekombinasi dalam rangka meminimumkan usaha-usaha penyalahgunaan atau kecurangan-kecurangan atas kas. Hal ini juga akan diarahkan dalam rangka mendorong efektivitas pengendalian intern kas, yaitu :
a.    Dapat dipercaya data atas kas
b.   Efektivitas dan efisiensi aktivitas kas
c.    Ketaatan pada hukum dan peraturan atas kas
Selanjutnya manajemen akan mengandalkan hasil internal audit ini sebagai alat saji analisa yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran-saran dan informasi yang berguna dalam pengendalian dan pelaksanaan kegiatan organisasi. Oleh karena itu, dari sini dapat terlihat jelas adanya hubungan internal audit atas pengendalian inten kas, karena internal audit berpengaruh terhadap dipercayanya data atas transaksi kas, efektivitas dan efisiensi aktivitas kas dan ketepatan pada hukum dan peraturan atas kas.
Internal audit yang berhubungan dengan pengendalian intern kas tersebut adalah yang betul-betul diyakini telah memadai, ditinjau dari ketaatan para pemeriksa internal terhadap standar profesional dalam melaksanakan tugasnya, yaitu :
1)   Independen, bagian internal audit harus terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksanya hingga ia mampu memberikan penilaian yang objektif.
2)   Kompetensi, dalam arti bahwa pemeriksa internal harus memiliki keahlian dalam bidang auditing, akuntansi dan komputer, serta menggunakan profesionalnya secara cermat dan seksama.
3)   Sebelum melakukan audit, pemeriksa internal harus membuat program internal audit yang disusun dengan baik, serta dilaksanakan dalam pemeriksaan supaya dapat membantu pemeriksa internal dalam mencapai tujuan.
4)      Pelaksanaan program pemeriksa meliputi penghimpunan, penyusunan, penganalisaan dan catatn yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.
5)      Pemeriksa internal harus mengetahui prosedur-prosedur internalperusahaan terutama tentang kebijakan atas pengendalian internalnya, serat memiliki kemampuan dan keterampilan teknis dalam bidangnya.
Dengan demikian hanya audit yang memiliki kelima kriteria di atas yang dapat membantu dalam menunjang pengendalian intern kas. Dan apabila dari hasil internal audit kas ditemukan penyimpangan, maka kemungkinan diakibatkan oleh metode penyalahgunaan yang telah dikemukakan sebelumnya.
Untuk menjamin apakah aktivitas pengendalian intern dalam mendeteksi segala kesalahan, kecurangan, penyelewengan maupun praktek yang tidak sehat tersebut sudah berjalan secara efektif, maka diperlukan suatu pemeriksaan intern yang akan menguji pengendalian intern tersebut. Fungsi internal audit yang merupakan suatu unsur  dari pengendalian intern, mempunyai peranan yang sangat besar, atas kepercayaan seluruh tujuan dari pengendalian intern dengan kata lain peranan internal audit atasefektifitas pengendalian intern bersifat positif.
Berdasarkan uraian terdahulu penulis menyimpulkan bahwa hubungan pelaksanaan audit intern dengan pengendalian intern kas adalah sebagai berikut :
a)      Mengukur dan menilai unsur-unsur pengendalian intern
b)      Membantu meningkatkan efektifitas operasi terdahulu termasuk pengendalian atas kas
c)      Sebagai alat bagi manajemen untuk mendapatkan informasi mengenai aspek-aspek keadaan tertentu dari perusahaan.
d)     Menentukan tingkat kebenaran dan akuntansi yang dibuat dan keefektifan prosedur intern.
e)      Menilai bagaimana perlindungan, pencatatan, pengamanan kekayaan perusahaan terhadap pencurian atau kecurangan.
f)       Membantu manajemen dalam mendapatkan informasi keuangan yang tepat dan dapat dipercaya.
Dengan demikian, maka hubungan pelaksanaan audit intern dengan pengendalian kas meliputi seluruh aspek sistem pengendalian intern kas. Dan dapat dilihat dengan jelas bahwa dalam melaksanakan fungsinya pemeriksaan intern yang memadai harus objektif dalam melaksanakan pemeriksaan. Selain itu, aktivitas pemeriksaan intern harus mendapatkan dukungan dari pimpinan agar pemeriksaan intern dan pengendalian dapat berjalan efektif dan efisien.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran / model analisis di atas digambarkan dalam bagan berikut :

 




Gambar I : Model Analisis

HIPOTESIS
Ho  :Tidak terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas.
Ha : Terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di mulai pada bulan Mei sampai bulan Juni 2012 dan dilaksanakan di PT. Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di daerah Jakarta, yaitu :
a.       Hotel Sofyan Betawi
      Jl. Cut Meutia 9. Menteng-Jakarta Pusat
b.      Hotel Sofyan Tebet
      Jl. Prof. DR. Soepomo SH No. 23 Tebet Barat-Jakarta Selatan.

B. Desain Penelitian
Sifat dari penelitian ini termasuk kedalam penelitian causal research, dimana penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent variable).

C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang berada di PT Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di jakarta yang menyangkut dengan bagian kas.
Dengan menggunakan Purposive Sampling, yaitu menggunakan anggota sample yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Dalam penelitian ini sampelnya adalah Auditor Internal, bagian keuangan, bagian anggaran dan kasir di PT Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya di daerah jakarta.

METODE PENGUJIAN DATA

A. Uji Reliabilitas
Secara umum pengujian reliability dilihat dari dua pandangan, yaitu internal consistency and without bias error. Dengan menggunakan program Statistic Program Social Science (SPSS) sebuah variabel dependen dan independen mempunyai internal consistency dan without bias error. Apabila angka Alpha Cronbech’s menunjukkan angka diatas 0,70 atau lebih besar dari 0,70 atau dinyatakan reliable. Karena dianggap mempunyai jawaban responden yang konsisten dan stabil atau stability and consistency.

B. Uji Validitas
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Semua pertanyaan dianggap valid apabila mampu mengungkapkan ketepatan instrumen. Caranya dengan melihat thitung (corrected item total correlations) dibandingkan dengan ttabel pada table Product Moment. Nilai rtabel diperoleh melalui rumus df (degree of freedom) = n-k-1 dimana n adalah jumlah responden dan k merupakan jumlah content (variabel independen), sedangkan 1 merupakan uji satu sisi.
C. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian data baik yang layak digunakan. “Untuk mendeteksi normalitas dilakukan dengan uji Kolmograv Smirnov” (Imam Ghozali, 2011:30).
METODE ANALISIS DATA

A. Analisa Korelasi
Menurut Riduan dan Kuncoro (2007:61) kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependen variable). Koefisien korelasi memiliki nilai kriteria sebagai berikut :
• 0 – 0,25         = Korelasi Sangat Lemah (dianggap tidak ada)
• > 0,25 – 0,50            = Korelasi Cukup
• > 0,5 – 0,75  = Korelasi Kuat
• > 0,75 – 1     = Korelasi sangat kuat

B. Uji Koefisien Determinasi
Analisa koefisien determinasi parsial (r2) diperlukan untuk tiap variabel bebas. Koefisien determinasi parsial (r2) dapat ditentukan dari besarnya kuadrat koefisien (r).

C. Analisa Regresi Linear
Sebelum melakukan perhitungan dengan menggunakan analisa hubungan kausal, terlebih dahulu melakukan uji korelasi dan uji regresi. Hasil uji korelasi dan uji regresi akan digunakan dalam melakukan analisa hubungan kausal. Dalam uji regresi penulis menggunakan regresi sederhana untuk mencari pengaruh antar variabel, dengan rumus :
Y         = α + βX + є
Dimana :      
Y=Pengendalian Intern Kas
α=Nilai konstanta nilai Y jika X = 0
ß=Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurutan (-) variabel Y
X=Pelaksanaan Audit Internal
Є=Variabel lain yang mempengaruhi Y







PEMBAHASAN

A.    Analisa Korelasi

Koefisien korelasi antara pelaksanaan audit internal dengan pengendalian intern kas adalah 0.780” dengan arah hubungan yang positif dan nilai probabilitas pada kolom sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05, hal ini menunjukkan pelaksanaan audit internal berhubungan positif dan signifikan dengan pengendalian intern kas dengan tingkat keeratan yang sangat kuat (> 0,75-1).

B.     Uji Koefisien Determinasi

Analisis determinasi / R Square (R2) dapat dilihat dalam tabel di atas, sehingga didapat nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.609, yang artinya variasi variable independen yang digunakan dalam model yaitu pelaksanaan audit internal (X) mampu menjelaskan 60.9% variasi variabel dependen yaitu pengendalian intern kas (Y). Sedangkan sisanya (€) sebesar 39.1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian ini.

C.    Analisa Regresi Linear

Berdasarkan  tabel 4.17 didapat persamaan regresi sebagai berikut  Y =  162.056 + 0.78X + ɛ. Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
-    α=162.056, artinya jika pelaksanaan audit internal (X), nilainya 0, maka pengendalian intern kas (Y) sebesar 162.056.
-    β=0.78, artinya variabel pelaksanaan audit internal (X) konstan, maka variabel pengendalian intern kas akan  mengalami kenaikan sebesar 1.

D.    Hipotesis
Berdasarkan pada tabel Coefficients di atas diketahui bahwa untuk variabel pelaksanaan audit internal (X) memiliki Sig. 0.000 < 0,05 artinya signifikan. Signifikan disini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel pelaksanaan audit internal berpengaruh terhadap pengendalian intern kas (Y).
Pengaruh tersebut ditunjukkan dari operasional variabel pelaksanaan audit internal yaitu tujuan dan lingkup pemeriksaan, informasi dasar yang mencukupi, kompeten,relevan dan berguna, laporan objektif, jelas, konstruksif dan tepat waktu serta teknik tindak lanjut yang digunakan harus efektif mempengaruhi terhadap operasional variabel pengendalian intern kas yaitu adanya pemisahan fungsi penjualan dengan fungsi kas,penerimaan kas diotorisasi fungsi kas, Faktur penjualan tunai dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan, pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas berdasarkan bukti.

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan analisa derterminasi bahwa adanya pengaruh positif antara  pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60.9% sedangkan sisanya 39.1 % dipengaruhi oleh faktor lain. Terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 0.78 dengan signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari  = 0.05. Angka ini menunjukkan terdapat hubungan atau pengaruh signifikan pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas.
B.     Saran
a.      Untuk Penelitian Lanjutan (Pengembangan Ilmu)
Hasil penelitian ini hanya dapat mengidentifikasikan pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60,9%, dan sisanya sebesar 39,1% diduga berasal dari faktor lainnya di luar model penelitian, hal ini sangat menarik untuk dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan dugaan tersebut dengan responden yang lebih besar. Untuk itu harapan peneliti pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan penelitian ini diantaranya:
1.      Melakukan penelitian dalam lingkup yang lebih luas dengan waktu yang cukup sehingga dapat diperoleh data yang cukup dan hasil analisa akan jauh lebih akurat.
2.      Responden yang diambil sebagai sampel agar jumlahnya lebih besar dari sampel penelitian ini, sehingga dalam mengolah data ordinal ke interval dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil pengolahan data, analisis data, dan interprestasi hasil.
3.      Melanjutkan dan mengulang kembali penelitian tentang pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas agar dapat diperoleh bukti empirik tambahan apakah kedua varibel tersebut mempunyai korelasi yang saling mempengaruhi.
4.      Mengembangkan penelitian dengan menambahkan faktor-faktor dan  variabel lain diluar model penelitian ini untuk menambah daftar literatur penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan secara akademik yang digunakan untuk penelitian-penelitian berikutnya.

b.      Untuk Kebijakan Manajerial
Hasil penelitian ini merupakan bukti empirik yang menujukkan hasil analsisis pelaksanaan audit internal memberikan pengaruh positif sebesar 0,78 terhadap pengendalian intern kas. Namun walaupun terdapat hubungan yang cukup kuat antar variabel-variabel penelitian tersebut, peneliti masih menemukan kekurangan-kekurangan yang perlu disarankan untuk kebijakan manajerial,  pengembangan ilmu pengetahuan di Perguruan Tinggi Swasta dan pihak – pihak lain untuk digunakan sebagai bahan refrensi yaitu:
1.      Pelaksanaan audit internal yang dilaksanakan di PT.Hotel Sofyan Tbk sudah cukup baik, dan lebih baik lagi jika frekuensi dan waktunya ditingkatkan dengan sewaktu-waktu melakukan inspek mendadak (sidak) yang tidak periodik.
2.      Pengendalian intern kas yang dilaksanakan di PT.Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di daerah Jakarta sudah cukup baik, akan tetapi untuk menciptakan pengendalian intern atas kas yang lebih baik, terutama untuk menghindari persengkokolan diantara karyawan yang terkait dengan fungsi kas, sebaiknya perusahaan melakukan perputaran jabatan terhadap karyawan yang bersangkutan yang sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
3.      Untuk penelitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengendalian intern kas.

C.    Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan peneltian ini, tidak bisa dipungkiri bahwa terdapat keterbatasan di dalamnya. Berikut ini penulis bermaksud untuk menjelaskan keterbatasan-keterbatas yang dialami diantaranya:
a.       Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian, dimana penelitian ini dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2012 dari mulai mencari objek penelitan, tahap penyusunan operasional variabel, pengumpulan bahan teori untuk tinjauan pustaka,  pengumpulan jurnal,  pengumpulan data dari responden, dan pengolahan data dan analisa data.
b.      Keterbatasan sampel penilitian hanya 40 responden sehingga proses  pengolahan data, analisisis dan interprestasi hasil dianggap kurang. Tingkat partisipasi responden yang masih kurang responsif, khususnya dari sisi waktu pengembalian hasil jawaban  kuesioner yang cenderung lambat.




DAFTAR PUSTAKA
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit, Indeks, Jakarta.
Gozhali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Dipenogoro, Semarang.
Hery. 2009. Fenomena Audit Internal Ilmu Komunikasi, Univ. Atma Jaya, Jakarta.

Mulyadi. 2001.  Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
             . 2002. Auditing. Edisi Kelima, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YPKN, Yogyakarta.
Lawrence, Sawyer’s. 2005, Internal Auditing, Fifth Edition, Salemba Empat, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.

                      . 2006. Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.
Yayat Supriatna. 2009. “Pengaruh Pelaksanaan Audit Internal Terhadap Pengendalian Intern Kas di PT.Kereta Api (PERSERO) Daerah Operasi 2 Bandung”. Bandung. Jurnal Staff Pengajar Universitas Pendidikan Indonesia

WOW,,, 10 Produk Oriflame

Temukan arti kemewahan dari dalam dirimu dengan memakai produk oriflame... 1. Nature Secrets Shampoo & Conditioner for Dry and Damage...