Jasa Wedding Organizer
Menyediakan Jasa Wedding Organizer...
Dengan berbagai Paket dan Harga terjangkau..
1. Paket A
2. Paket B
3. Paket C
4. Paket D
Untuk Rincian Setiap Paket dan harganya, Silahkan email :
ellynda.kr@gmail.com
Rabu, 26 Desember 2012
Souvenir Pernikahan Cantik & Murah
Souvenir Pernikahan Cantik & Murah
Yuukkk,, dilihat dulu souvenirnya...
Kami menyediakan berbagai macam souvenir, dan dapat sesuai permintaan pelanggan..
Untuk Kemasan :
1. Plastik FREE
2. Tile Rp. 900,- /pcs
3. Kotak Mika Rp. 1.700,- /pcs
Info lebih lanjut hubungi :
Ellynda (0857 70 371 471)
ellynda.kr@gmail.com
Yuukkk,, dilihat dulu souvenirnya...
Kami menyediakan berbagai macam souvenir, dan dapat sesuai permintaan pelanggan..
Untuk Kemasan :
1. Plastik FREE
2. Tile Rp. 900,- /pcs
3. Kotak Mika Rp. 1.700,- /pcs
Info lebih lanjut hubungi :
Ellynda (0857 70 371 471)
ellynda.kr@gmail.com
Senin, 12 November 2012
Jurnal Skripsi Ellynda
PENGARUH PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL TERHADAP
PENGENDALIAN INTERN KAS PADA PT.HOTEL SOFYAN Tbk
Ellynda Kusrini
Jurusan
Akuntansi Universitas Satya Negara Indonesia
ABSTRAK
Kas sebagai salah satu aktiva yang ada di perusahaan
seringkali menjadi sasaran penyalahgunaan. Hal tersebut dikarenakan sifat kas
yang mudah dipindahtangankan dan sangat likuid. Untuk tidak terjadi
penyelewengan terhadap penggunaan kas di perusahaan, maka diperlukan suatu alat
yang dapat membantu manajemen perusahaan yaitu pengendalian intern kas.
Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan audit internal dengan
pengendalian intern kas pada PT.Hotel Sofyan Tbk. Penelitian ini menggunakan
metode survei . Data yang digunakan diperoleh dari jawaban kuesioner yang telah
dibagikan kepada karyawan pada PT.Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di
daerah jakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive
sampling yang berjumlah 30 orang.
Analisis statistik menggunakan analisis korelasi
rank spearman . Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi adalah 0,78 (positif) dan kategori ini termasuk pada kategori kuat.
Jadi, terdapat hubungan yang kuat antara audit internal dengan pengendalian
intern kas.
Berdasarkan uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan
bahwa pelaksanaan audit internal dengan pengendalian intern kas mempunyai
hubungan positif dengan pengendalian intern kas. Berarti hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Besarnya pengaruh pelaksanaan
audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60,9% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata kunci : Audit Internal, Pengendalian Intern
Kas, Audit Internal dan pengendalian intern kas.
PENDAHULUAN
Pengendalian
intern merupakan alat bantu yang diharapkan dapat membantu manajemen menjaga harta milik perusahaan, menguji ketelitian
dan kebenaran data akurat, meningkatkan
efisiensi operasi dan ketaatan atas kebijakan yang telah ditetapkan.
Pengendalian intern ini sangat diperlukan dalam segala bidang yang ada di dalam
perusahaan, terutama pengendalian intern atas harta yang paling rawan dalam
perusahaan yaitu kas. Seperti diketahui kas sangat penting karena berpotensi
terjadinya kecurangan, selain itu juga pengendalian intern kas pada suatu
perusahaan dapat terjadi kesalahan meliputi orang-orang yang tergabung dan
bertanggungjawab atas keluar atau masuknya kas yang umumnya ditandai dengan pemisahan
wewenang pada bagian keuangan, selain itu juga bagian keuangan tersebut
bertanggungjawab atas keakuratan data-data akuntansi yang ada seperti
dokumen-dokumen yang menyangkut penerimaan atau pengeluaran kas, serta mentaati
kebijakan manajemen perusahaan yang bertujuan mendorong efisiensi perusahaan.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian intern,
maka salah satu unsur yang
paling penting adalah adanya bagian dalam perusahaan yang bertugas untuk menilai kelayakan dan efektivitas
pengendalian intern yang ada dan bertugas untuk menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan oleh perusahaan, bagian ini disebut Audit Internal.
Audit internal bertugas untuk
menunjang pengendalian intern kas. Audit internal
ini merupakan suatu profesi penilaian yang sifatnya independen dan objektif
yang berada dalam suatu organisasi untuk memeriksa pembukuan, keuangan, dan
operasional lainnya sebagai pemberi jasa kepada manajemen. Auditor
internal wajib memberikan laporan hasil penilaian kepada manajemen atau
pimpinan perusahaan, berupa penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan
kegiatan operasi perusahaan yang memberikan pendapat dan rekomendasi yang dijadikan dasar dalam membantu pengambilan
keputusan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tidak
efektifnya pengendalian intern kas yang telah dijalankan, menandakan kurangnya peran dari audit
internal yang ada di perusahaan. Adanya pemeriksaan
tidak menghilangkan adanya penyimpangan yang terjadi. Dengan audit internal seharusnya tidak ada penyelewengan
atau penyimpangan yang terjadi. Oleh karena itu, perlu diciptakan
pengendalian intern atas kas yang baik.
Dari masalah tersebut dapat diatasi setelah adanya proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pemeriksa yang independen dan
objektif, disinilah peran dari audit internal yang dapat membantu pengendalian
intern, sehingga efektifitas pengendalian
intern akan berjalan dengan baik apabila adanya audit internal yang baik. Untuk menunjang tujuan perusahaan, penerapan
struktur pengendalian intern terhadap
kas harus benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Dari paparan
di atas penelitian ini diarahkan pada :
a. Apakah pelaksanaan audit internal berpengaruh terhadap
pengendalian intern kas di PT. Hotel Sofyan Tbk ?
Tujuan penelitian ini adalah :
a.
Untuk mengetahui pengaruh
pelaksanaan audit internal terhadap
pengendalian intern kas di PT. Hotel Sofyan Tbk.
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Audit Internal
Untuk mendukung penelitian ini maka
penulis melengkapi dengan tinjauan pustaka.
Definisi Audit
Internal menurut Boards of Directors Institute of Internal Auditors (IIA)
yang dikutip oleh Akmal (2009:12), yaitu :
Internal Auditing is an
independent, objective assurance and consulting activity designed to add value
and improve an organization’s operations. Its help an organization accomplish
its objectives by bringing a systematic, disclipned approach to evaluate and
improve the effectiveness of risk management, control, and governance
processes.
Terjemahan dari definisi di atas adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan intern adalah aktivitas pengujian yang
memberikan keandalan/jaminan yang independen, objektif, dan aktivitas
konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan
terhadap operasi organisasi. Aktivitas tersebut membantu dalam mencapai
tujuannya dengan pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan
melakukan perbaikan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses yang
jujur, bersih dan baik.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internal audit mempunyai peranan penting dalam mengevaluasi dan
memperbaiki kinerja manajemen. Audit terhadap kinerja manajemen
diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang
diaplikasikan oleh pihak manajemen dalam mengelola kegiatan atau program perusahaan, sehingga akan
terjadi peningkatan dan perbaikan
manajemen.
B. Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal
Auditor internal harus melaksanakan kegiatan pemeriksaan
untuk memperoleh
berbagai informasi yang mendukung kegiatan pemeriksaan. Empat langkah kerja
pelaksanaan audit internal menurut Hiro Tugiman (2006:53-78) yaitu:
a.
Perencanaan pemeriksaan
b.
Pengujian dan
pengevaluasian informasi, pemeriksaan internal haruslah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan membuktikan kebenaran informasi untuk mendukung hail
pemeriksaan.
c.
Penyampaian hasil pemeriksaan,
pemeriksa internal harus melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
d.
Tindak lanjut hasil pemeriksaan
C.
Pengertian Kas
Kas merupakan salah satu unsur
terpenting dalam laporan keuangan karena keterlibatannya hampir dalam setiap
transaksi perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap transaksi berawal dan berakhir
dengan kas, serta mengingat peranannya sebagai alat tukar dan dasar pengukuran,
perhitungan bagi unsur-unsur lainnya.
Pengertian kas menurut Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2004:13) adalah
sebagai berikut :
Kas adalah mata uang kertas dan logam
baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang
sah. Termasuk pula dalam kas adalah mata uang rupiah yang ditarik dari
peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia.
Dalam pengertian kas ini tidak termasuk commemorative coin, emas batangan dan
mata uang emas serta valuta asing yang sudah tidak berlaku.
Unsur
Pengendalian Intern sistem penerimaan kas dari penjualan tunai :
1)
Organisasi
-
Fungsi
penjualan harus terpisah dari fungsi kas.
-
Fungsi
kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
-
Transaksi
penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi
pengiriman dan fungsi akuntansi.
2)
Sistem
Otorisasi dan prosedur pencatatan
-
Penerimaan
order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan
formulir faktur penjualan tunai.
-
Penerimaan
kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur
penjualan tunai dan penempelan pita register pada faktur tersebut.
-
Penjualan
dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank
penerbit kartu kredit.
-
Penyerahan
barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap sudah
diserahkan pada faktur penjualan tunai.
3)
Praktik
yang sehat
-
Faktur
penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan
oleh fungsi penjualan
-
Jumlah
kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari
yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya
-
Perhitungan
saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh
fungsi pemeriksa intern.
Unsur
pengendalian intern sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dirancang
dengan :
1)
Organisasi
-
Fungsi
penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
-
Transaksi
penerimaan kas harus tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kas sejak
awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari yang lain.
2)
Sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan
-
Pengeluaran
kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.
-
Pembukuan
dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang.
-
Pencatatan
dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan yang dilampiri dengan
dokumen pendukung yang lengkap.
3)
Praktik
yang sehat
-
Melakukan
pengecekkan jumlah fisik kas yang ada ditangan dengan jumlah kas menurut
catatan akuntansi.
-
Dokumen
dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap lunas
oleh bagian kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.
D.
Hubungan
Pelaksanaan Audit Internal dengan Pengendalian Intern Kas
Pada
umumnya perusahaan yang telah maju, telah menyelenggarakan staf pemeriksaan
intern secara ideal, pengendalian intern harus ada dan dilaksanakan dengan
baik, selalu dimonitor dan diawasi serta disesuaikan dengan kemajuan dan
keadaan perusahaan saat itu.
Mengingat
keberadaan kas dalam perusahaan sangat vital sebagai sumber operasi normal
pembiayaan perusahaan, maka perhatian utama internal audit atas kas adalah
ketepatan, keabsahan, kelengkapan, akurasi pencatatan pengklasifikasian atas
transaksi kas, karena disini akan didapatkan gambaran tentang kondisi
penerimaan dan pengeluaran kas yang ada, sehingga memudahkan dalam usaha
pencapaian tujuan. Internal audit atas kas tersebut yaitu untuk memberikan
analisa-analisa, dan rekombinasi-rekombinasi dalam rangka meminimumkan
usaha-usaha penyalahgunaan atau kecurangan-kecurangan atas kas. Hal ini juga
akan diarahkan dalam rangka mendorong efektivitas pengendalian intern kas,
yaitu :
a.
Dapat
dipercaya data atas kas
b.
Efektivitas
dan efisiensi aktivitas kas
c.
Ketaatan
pada hukum dan peraturan atas kas
Selanjutnya
manajemen akan mengandalkan hasil internal audit ini sebagai alat saji analisa
yang objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran-saran dan
informasi yang berguna dalam pengendalian dan pelaksanaan kegiatan organisasi.
Oleh karena itu, dari sini dapat terlihat jelas adanya hubungan internal audit
atas pengendalian inten kas, karena internal audit berpengaruh terhadap
dipercayanya data atas transaksi kas, efektivitas dan efisiensi aktivitas kas
dan ketepatan pada hukum dan peraturan atas kas.
Internal
audit yang berhubungan dengan pengendalian intern kas tersebut adalah yang
betul-betul diyakini telah memadai, ditinjau dari ketaatan para pemeriksa
internal terhadap standar profesional dalam melaksanakan tugasnya, yaitu :
1)
Independen,
bagian internal audit harus terpisah dari berbagai kegiatan yang diperiksanya
hingga ia mampu memberikan penilaian yang objektif.
2)
Kompetensi,
dalam arti bahwa pemeriksa internal harus memiliki keahlian dalam bidang
auditing, akuntansi dan komputer, serta menggunakan profesionalnya secara
cermat dan seksama.
3)
Sebelum
melakukan audit, pemeriksa internal harus membuat program internal audit yang
disusun dengan baik, serta dilaksanakan dalam pemeriksaan supaya dapat membantu
pemeriksa internal dalam mencapai tujuan.
4)
Pelaksanaan
program pemeriksa meliputi penghimpunan, penyusunan, penganalisaan dan catatn
yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.
5)
Pemeriksa
internal harus mengetahui prosedur-prosedur internalperusahaan terutama tentang
kebijakan atas pengendalian internalnya, serat memiliki kemampuan dan
keterampilan teknis dalam bidangnya.
Dengan
demikian hanya audit yang memiliki kelima kriteria di atas yang dapat membantu
dalam menunjang pengendalian intern kas. Dan apabila dari hasil internal audit
kas ditemukan penyimpangan, maka kemungkinan diakibatkan oleh metode
penyalahgunaan yang telah dikemukakan sebelumnya.
Untuk
menjamin apakah aktivitas pengendalian intern dalam mendeteksi segala
kesalahan, kecurangan, penyelewengan maupun praktek yang tidak sehat tersebut
sudah berjalan secara efektif, maka diperlukan suatu pemeriksaan intern yang
akan menguji pengendalian intern tersebut. Fungsi internal audit yang merupakan
suatu unsur dari pengendalian intern,
mempunyai peranan yang sangat besar, atas kepercayaan seluruh tujuan dari
pengendalian intern dengan kata lain peranan internal audit atasefektifitas
pengendalian intern bersifat positif.
Berdasarkan
uraian terdahulu penulis menyimpulkan bahwa hubungan pelaksanaan audit intern
dengan pengendalian intern kas adalah sebagai berikut :
a)
Mengukur
dan menilai unsur-unsur pengendalian intern
b)
Membantu
meningkatkan efektifitas operasi terdahulu termasuk pengendalian atas kas
c)
Sebagai
alat bagi manajemen untuk mendapatkan informasi mengenai aspek-aspek keadaan
tertentu dari perusahaan.
d)
Menentukan
tingkat kebenaran dan akuntansi yang dibuat dan keefektifan prosedur intern.
e)
Menilai
bagaimana perlindungan, pencatatan, pengamanan kekayaan perusahaan terhadap
pencurian atau kecurangan.
f)
Membantu
manajemen dalam mendapatkan informasi keuangan yang tepat dan dapat dipercaya.
Dengan
demikian, maka hubungan pelaksanaan audit intern dengan pengendalian kas
meliputi seluruh aspek sistem pengendalian intern kas. Dan dapat dilihat dengan
jelas bahwa dalam melaksanakan fungsinya pemeriksaan intern yang memadai harus
objektif dalam melaksanakan pemeriksaan. Selain itu, aktivitas pemeriksaan
intern harus mendapatkan dukungan dari pimpinan agar pemeriksaan intern dan
pengendalian dapat berjalan efektif dan efisien.
KERANGKA
PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran / model analisis di
atas digambarkan dalam bagan berikut :
Gambar I : Model
Analisis
HIPOTESIS
Ho :Tidak terdapat pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas.
Ha
: Terdapat pengaruh pelaksanaan
audit internal terhadap pengendalian intern kas.
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di mulai
pada bulan Mei sampai bulan Juni 2012 dan dilaksanakan di PT. Hotel Sofyan Tbk
dan cabangnya yang berada di daerah Jakarta, yaitu :
a.
Hotel Sofyan
Betawi
Jl. Cut Meutia 9. Menteng-Jakarta Pusat
b.
Hotel Sofyan
Tebet
Jl. Prof. DR. Soepomo SH No. 23 Tebet Barat-Jakarta Selatan.
B. Desain Penelitian
Sifat dari
penelitian ini termasuk kedalam penelitian causal
research, dimana penelitian untuk
mengetahui pengaruh satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent variable).
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah semua
karyawan yang berada di PT Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada di
jakarta yang menyangkut dengan bagian kas.
Dengan
menggunakan Purposive Sampling, yaitu
menggunakan anggota sample yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan
penelitiannya. Dalam
penelitian ini sampelnya adalah Auditor Internal, bagian keuangan, bagian
anggaran dan kasir di
PT Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya di daerah
jakarta.
METODE PENGUJIAN DATA
A. Uji Reliabilitas
Secara
umum pengujian reliability dilihat dari dua pandangan, yaitu internal consistency and without bias error.
Dengan menggunakan program Statistic
Program Social Science (SPSS) sebuah variabel dependen dan independen
mempunyai internal consistency dan without bias error. Apabila angka Alpha Cronbech’s menunjukkan angka
diatas 0,70 atau lebih besar dari 0,70 atau dinyatakan reliable. Karena dianggap mempunyai jawaban responden yang
konsisten dan stabil atau stability and
consistency.
B. Uji Validitas
Validitas suatu
butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Semua pertanyaan dianggap valid apabila mampu
mengungkapkan ketepatan instrumen. Caranya dengan melihat thitung
(corrected item total correlations) dibandingkan dengan ttabel pada
table Product Moment. Nilai rtabel diperoleh melalui rumus df (degree
of freedom) = n-k-1 dimana n adalah jumlah responden dan k merupakan jumlah
content (variabel independen), sedangkan 1 merupakan uji satu sisi.
C. Uji Normalitas
Uji normalitas
ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan
digunakan dalam penelitian data baik yang layak digunakan. “Untuk mendeteksi normalitas dilakukan dengan
uji Kolmograv Smirnov” (Imam Ghozali, 2011:30).
METODE ANALISIS DATA
A. Analisa Korelasi
Menurut Riduan dan Kuncoro (2007:61)
kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel
terikat (dependen variable).
Koefisien korelasi memiliki nilai kriteria sebagai
berikut :
• 0 – 0,25 = Korelasi Sangat
Lemah (dianggap tidak ada)
• > 0,25 – 0,50 =
Korelasi Cukup
• > 0,5 – 0,75 = Korelasi Kuat
• > 0,75 – 1 = Korelasi sangat
kuat
B. Uji Koefisien Determinasi
Analisa koefisien determinasi parsial (r2)
diperlukan untuk tiap variabel bebas. Koefisien determinasi parsial (r2)
dapat ditentukan dari besarnya kuadrat koefisien (r).
C. Analisa Regresi Linear
Sebelum
melakukan perhitungan dengan menggunakan analisa hubungan kausal, terlebih
dahulu melakukan uji korelasi dan uji regresi. Hasil uji korelasi dan uji
regresi akan digunakan dalam melakukan analisa hubungan kausal. Dalam uji
regresi penulis menggunakan regresi sederhana untuk mencari pengaruh antar variabel,
dengan rumus :
Y = α + βX + є
Dimana :
Y=Pengendalian
Intern Kas
α=Nilai konstanta nilai Y jika X = 0
ß=Nilai arah sebagai
penentu ramalan
(prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau
nilai penurutan (-) variabel Y
X=Pelaksanaan
Audit Internal
Є=Variabel lain yang mempengaruhi Y
PEMBAHASAN
A.
Analisa Korelasi
Koefisien korelasi antara
pelaksanaan audit internal dengan pengendalian intern kas adalah 0.780” dengan
arah hubungan yang positif dan nilai probabilitas pada kolom sig. (2-tailed)
0.000 < 0.05, hal ini menunjukkan pelaksanaan audit internal berhubungan
positif dan signifikan dengan pengendalian intern kas dengan tingkat keeratan
yang sangat kuat (> 0,75-1).
B.
Uji Koefisien
Determinasi
Analisis determinasi / R Square (R2)
dapat dilihat dalam tabel di atas, sehingga didapat nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0.609, yang artinya variasi variable independen yang
digunakan dalam model yaitu pelaksanaan audit internal (X) mampu menjelaskan
60.9% variasi variabel dependen yaitu pengendalian intern kas (Y). Sedangkan
sisanya (€) sebesar 39.1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model
penelitian ini.
C.
Analisa Regresi
Linear
Berdasarkan tabel 4.17 didapat persamaan regresi sebagai
berikut Y = 162.056 + 0.78X + ɛ. Persamaan regresi diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
-
α=162.056,
artinya jika pelaksanaan audit internal (X), nilainya 0, maka pengendalian
intern kas (Y) sebesar 162.056.
-
β=0.78, artinya variabel pelaksanaan audit internal (X) konstan, maka
variabel pengendalian
intern kas akan mengalami kenaikan sebesar 1.
D.
Hipotesis
Berdasarkan
pada tabel Coefficients di atas diketahui bahwa untuk variabel pelaksanaan
audit internal (X) memiliki Sig. 0.000 < 0,05
artinya signifikan. Signifikan disini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya variabel pelaksanaan audit internal berpengaruh terhadap
pengendalian intern kas (Y).
Pengaruh tersebut ditunjukkan dari
operasional variabel pelaksanaan
audit internal yaitu tujuan dan lingkup pemeriksaan,
informasi dasar yang mencukupi, kompeten,relevan dan berguna, laporan objektif,
jelas, konstruksif dan tepat waktu serta teknik tindak lanjut yang digunakan
harus efektif mempengaruhi terhadap operasional variabel pengendalian
intern kas yaitu adanya pemisahan fungsi penjualan dengan fungsi kas,penerimaan kas diotorisasi fungsi kas, Faktur
penjualan tunai dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan, pencatatan dalam
jurnal pengeluaran kas berdasarkan bukti.
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa
derterminasi bahwa adanya pengaruh positif
antara pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60.9% sedangkan
sisanya 39.1 % dipengaruhi oleh faktor lain. Terdapat pengaruh pelaksanaan
audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 0.78 dengan
signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari = 0.05. Angka ini menunjukkan terdapat
hubungan atau pengaruh signifikan pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas.
B.
Saran
a.
Untuk Penelitian
Lanjutan
(Pengembangan Ilmu)
Hasil
penelitian ini hanya dapat mengidentifikasikan pengaruh pelaksanaan
audit internal terhadap pengendalian intern kas sebesar 60,9%, dan sisanya sebesar 39,1% diduga berasal dari faktor lainnya di luar model penelitian, hal ini
sangat menarik untuk dilakukan penelitian lanjutan untuk membuktikan dugaan
tersebut dengan responden yang lebih besar. Untuk itu harapan peneliti pada
penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan
penelitian ini diantaranya:
1.
Melakukan
penelitian dalam lingkup yang lebih luas dengan waktu yang cukup sehingga dapat
diperoleh data yang cukup dan hasil analisa akan jauh lebih akurat.
2.
Responden yang
diambil sebagai sampel agar jumlahnya lebih besar dari sampel penelitian ini,
sehingga dalam mengolah data ordinal ke interval dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil pengolahan
data, analisis data, dan interprestasi hasil.
3.
Melanjutkan dan mengulang
kembali penelitian tentang pengaruh pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian intern kas agar dapat diperoleh bukti empirik tambahan apakah kedua
varibel tersebut mempunyai korelasi yang saling mempengaruhi.
4.
Mengembangkan
penelitian dengan menambahkan faktor-faktor dan
variabel lain diluar model penelitian ini untuk menambah daftar
literatur penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan secara akademik yang
digunakan untuk penelitian-penelitian berikutnya.
b.
Untuk Kebijakan
Manajerial
Hasil penelitian ini merupakan bukti empirik yang
menujukkan hasil analsisis pelaksanaan audit internal memberikan pengaruh positif sebesar 0,78 terhadap pengendalian
intern kas. Namun walaupun terdapat hubungan yang cukup kuat antar
variabel-variabel penelitian tersebut, peneliti masih
menemukan kekurangan-kekurangan yang perlu disarankan untuk kebijakan
manajerial, pengembangan ilmu
pengetahuan di Perguruan Tinggi Swasta dan pihak – pihak lain untuk digunakan
sebagai bahan refrensi yaitu:
1.
Pelaksanaan
audit internal yang dilaksanakan di PT.Hotel Sofyan Tbk sudah cukup baik, dan
lebih baik lagi jika frekuensi dan waktunya ditingkatkan dengan sewaktu-waktu
melakukan inspek mendadak (sidak) yang tidak periodik.
2.
Pengendalian
intern kas yang dilaksanakan di PT.Hotel Sofyan Tbk dan cabangnya yang berada
di daerah Jakarta sudah cukup baik, akan tetapi untuk menciptakan pengendalian
intern atas kas yang lebih baik, terutama untuk menghindari persengkokolan
diantara karyawan yang terkait dengan fungsi kas, sebaiknya perusahaan
melakukan perputaran jabatan terhadap karyawan yang bersangkutan yang sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
3.
Untuk
penelitian selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa, sebaiknya
melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
pengendalian intern kas.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan peneltian ini, tidak bisa dipungkiri
bahwa terdapat keterbatasan di dalamnya. Berikut ini penulis bermaksud untuk menjelaskan keterbatasan-keterbatas yang
dialami diantaranya:
a.
Keterbatasan waktu
dalam melakukan penelitian, dimana penelitian ini dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2012
dari mulai mencari objek penelitan, tahap penyusunan
operasional variabel, pengumpulan bahan teori untuk tinjauan pustaka, pengumpulan jurnal, pengumpulan data
dari responden, dan
pengolahan data dan analisa data.
b. Keterbatasan sampel penilitian hanya 40 responden sehingga proses pengolahan data, analisisis dan interprestasi
hasil dianggap kurang.
Tingkat partisipasi responden yang masih kurang
responsif, khususnya dari sisi waktu pengembalian hasil jawaban kuesioner yang cenderung lambat.
DAFTAR
PUSTAKA
Akmal. 2009. Pemeriksaan Manajemen Internal Audit, Indeks, Jakarta.
Gozhali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Dipenogoro, Semarang.
Hery. 2009. Fenomena Audit Internal Ilmu Komunikasi, Univ. Atma Jaya, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem
Akuntansi, Edisi ketiga, Salemba
Empat, Jakarta.
. 2002. Auditing. Edisi Kelima, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP
YPKN, Yogyakarta.
Lawrence, Sawyer’s. 2005, Internal Auditing, Fifth Edition, Salemba Empat, Jakarta.
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.
. 2006. Standar Profesional Audit Internal, Kanisius, Yogyakarta.
Yayat Supriatna. 2009. “Pengaruh Pelaksanaan Audit Internal
Terhadap Pengendalian Intern Kas di PT.Kereta Api (PERSERO) Daerah Operasi 2
Bandung”. Bandung. Jurnal Staff Pengajar Universitas Pendidikan Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)
WOW,,, 10 Produk Oriflame
Temukan arti kemewahan dari dalam dirimu dengan memakai produk oriflame... 1. Nature Secrets Shampoo & Conditioner for Dry and Damage...
-
Hmmm... awalnya penasaran mau nyobain steak di tempat ini. Sesuai dengan namanya ada kata "Meat Shop" jadi seperti kita belanja da...
-
Abraham Lincoln merupakan presiden Amerika ke 16 yang amat disegani. Ia membela bangsa kulit hitam, melarang perbudakan yang d...